Quantcast
Channel: Unik – Berbagi Tak Pernah Rugi
Viewing all 71 articles
Browse latest View live

Belajar sesuatu dari sebuah sensasi

$
0
0

Saya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan/seminar on-line. Salah satu cara untuk meningkatkan kunjungan adalah dengan memanfaatkan media sosial. Itu yang pertama, yang kedua adalah membuat sesuatu yang sedikit sensasional atau kontravesial. Saya melihat sendiri teknik ini dipakai oleh beberapa orang dan berhasil membuat orang itu terkenal, blog dan websitenya dikunjungi puluhan ribu orang setiap hari.

Hari ini saya belajar dan mencoba memahami bagaimana sebuah kontraversi bisa meningkatkan kunjungan. Saya melakukannya dengan secara tidak sengaja. Saya suka mendengar. Dan dua hari yang lalu saya mendengarkan cerita horor dari sebuah seorang penjual sepatu langganan kami. Seperti biasanya saya menuliskan cerita itu. Cerita horror adalah cerita yang menarik. Saya menuliskan cerita itu karena memang cerita yang menarik untuk ditulis, tanpa ada maksud-maksud tertentu.

Saya posting cerita itu disebuah group FB dan benar saja, cerita itu menarik rasa penasaran banyak orang. Ternyata postingan itu menjadi kontraversial dengan cepat ketika pemilik rumah itu ikut berkomentar dan membantah cerita-cerita itu. Konon cerita itu sengaja dibuat karena rumah pinggir jalan itu menjadi incaran banyak orang. Mereka membuat cerita-cerita horor untuk menjatuhkan harga rumah itu. Komentar miring pun bersahut-sahutan.

Tentunya saya harus bertanggung jawab dengan semua yang sudah saya tulis dan saya posting. Saya sengaja biarkan postingan itu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada pemilik rumah untuk memberikan klarifikasi dan cerita yang sebenarnya. Klarifikasi dari pemiliknya langsung akan lebih baik dan lebih dipercaya. Ternyata ada beberapa anggota group yang panas dan memberikan komentar yang macam-macam. Semakin banyak yang kontra, semakin banyak yang komentar dan di dunia FB. Saya baru menyadari kalau semakin banyak yang komentar bearti memberi kesempatan pada postingan ini untuk selalu berada dibagian atas. Dan postingan itu berada di peringat atas.

Efek dari sebuah kontraversi

Efek dari sebuah kontraversi

Yang saya pelajari dari kasus ini adalah:
1. Orang tertarik dengan sensasi dan kontraversi.
2. Di dunia FB, jika ada yang me-like atau memberi komentar, maka status itu akan naik posisinya.

Tapi resikonya juga lumayan, membuat kontravesi harus siap-siap dibully dan dicaci maki. Saya salut dengan orang-orang yang bisa bertahan dengan kondisi ini dan bisa bermain dengan ‘cantik’, sehingga popularitasnya naik terus. ‘Stamina’ seperti ini yang saya belum punya.

Di dunia FB banyak postingan-postingan yang kontravesial, aneh atau sensasional. Banyak orang yang mem-share status itu, artinya akan semakin banyak peluang orang untuk memberi komentar atau memberi penilaian (like) pada status itu. Ternyata strategi ini yang juga banyak dipakai oleh para marketer di FB. Lihat saja, ada banyak akun-akun FB atau Fan Page yang mere-post status-status yang sensasional, atau memuat ulang video-video dan foto-foto yang memberikan dampak untuk dilihat orang. Semakin banyak yang melihat akan semakin banyak peluang orang untuk melihat iklan-iklan yang mereka buat.

Cara-cara ini juga yang dipakai oleh akun-akun robot untuk mendongkrak popularitas orang tertentu. Disinyalir ada banyak akun-akun robot yang pekerjaannya men-share, memberi komentar, memberi penilaian (me-like) atau mengkounter status-status di FB.

Teman saya menyampaikan pendapat yang cukup mengejutkan bagi saya. Penetrasi internet di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Tetapi penggunaan FB dan media sosial lainnya sangat tinggi di Indonesia. Jadi, kalau mau meyerang ‘Indonesia’ bisa dilakukan melalui FB dan media sosial. Media sosial sarana yang sangat efektif untuk pemasaran, pencitraan atau bahkan untuk menjatuhkan.

So…..manfaatkan sebaik-baiknya media sosial.



Alat sederhana untuk mendaur ulang sampah botol plastik

$
0
0

Video YouTube ini menunjukkan bagaimana membuat sebuah alat yang sangat sederhana untuk mendaur ulang sampah botol plastik. Alat ini bisa dibuat sendiri dengan menggunakan pisau dari serutan pensil, skrup, dan ring. Mudah, simple dan sangat bermanfaat.

Mata pisau yang digunakan bisa menggunakan pisau serutan pensil atau pisau isi cutter. Bisa juga menggunakan pisau dapur yang tajam. Bisa menggunakan barang-barang bekas. Yang paling penting adalah pisaunya harus tajam sekali. Gunakan ring yang seragam. Tinggi ring ini menentukan lebar tapi plastik yang akan dibuat. Semakin tinggi tumpukan ring akan semakin lebar tali plastiknya.

Tali plastik bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam hal. Manfaat pertama tentunya sebagai tali pengikat. Tali ini bisa juga dikencangkan dengan menggunakan pemanas/pengering angin seperti hair dryer. Bisa juga dijadikan kerajinan tangan yang menarik. Silahkan berkreasi sendiri.

Silahkan dicoba.


Talas Bogor Istimewa di Jalan Surken

$
0
0

image

Salah satu makanan khas Bogor adalah talas. Talas diolah menjadi berbagai macam makanan. Kalau saya sih tetap suka talas Bogor yang original: talas kukus dengan kelapa muda. Nikmat.

Talas Bogor yang bayak dikenal talas yang kecil-kecil. Banyak dijual di pasar Bogor dan seputaran Kebun Raya. Itu talas Bogor biasa. Di jalan Surken (Surya Kencana) ada penjual talas Bogor yang istimewa. Pertama ukuran talasnya yang ruar biasa gede. Jauh lebih besar daripada talas Bogor yang biasa. Kedua, rasanya yang pulen dan legit banget. Ada yang menyebutnya talas ketan.

image

image

Talas ini memang istimewa; ukuran san rasanya yang nikmat. Harganya pun juga istimewa, jauh lebih mahal daripada talas yang kecil-kecil itu. Tapi saya rasa harganya sebanding dengan kualitasnya. Silahkan dicoba sendiri.

image

image

image

image


Pot Tanaman dari Botol Bekas

$
0
0

Saya mendapatkan foto-foto dari sebuah group FB pemanfaatan botol plastik bekas sebagai pot tanaman. Semoga bisa memberiman ide untuk teman2 yang sedang memberdayakan masyarakat untuk gemar menanam.
———————————————-

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman


pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman

pot dari botol plastik bekas

Memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk pot tanaman


Cerita Horor: Penunggu Pabrik Kertas Sungai Musi

$
0
0

image

Freddy (bukan nama sebenarnya) dan rekan-rekannya mendapatkan pekerjaan proyek untuk membangun pabrik kertas di pinggiran sungai Musi. Untuk mencapai lokasi ini paling mudah adalah lewat sungai dengan menggunakan speedboat. Sekelilingnya kebun sawit. Perkampungan lokasinya cukup jauh. Jadi praktis tempat ini tidak ada penghuninya.

Freddy dan timnya sedang menyelesaikan pembuatan blow tank. Ukurannya cukup besar. Tingginya sekitar 30 m. Tanki ini dibuat dari plat baja yg dilas secara bertahap. Bagian bawahnya dibeton.

Tengah hari mereka istirahat siang. Setelah menyantap makan siang, mereka duduk-duduk di bangunan sebelah blow tank. Ada juga yang tidur-tiduran.

Tiba-tiba ….. ada suara gemuruh dari arah blow tank.

Kkreeeekkkkk ……gluduk…..gluduk….

Blow tank raksasa itu berguncang keras. Seperti ada yang mengoncang-goncangkanya.

Sontak saja mereka terkejut dan lari tunggang langgang menjauh dari blow tank itu. Mereka takut tanki raksasa itu roboh dan akan menimpa mereka.

Blow tank itu berguncang cukup lama. Kemudian perlahan-lahan berhenti.

Hari itu mereka tidak berani melanjutkan pekerjaannya. Bahkan mendekat pun mereka sangat berhati-hati.

Diantara pekerja yang kerja di projek itu ada satu orang yang memiliki indera kedelapan; maksudnya bisa melihat hal-hal ghoib. Dia mengatakan kalau ada ‘mahluk ghoib’ yang menguncang-guncang tanki raksasa itu. Mahluk ghoib itu berbentuk “gendruwo raksasa”, matanya merah menyala, tubuhnya penuh bulu, hitam, besar, kukunya panjang-panjang, giginya besar dan runcing. Dia marah karena tempat tinggalnya diobrak-abrik.

Setelah kejadian itu pemilik pabrik minta bantuan tokoh spiritual setempat untuk membantu ‘mengamankan’ proyek pembangunan pabrik kertas ini. Proyek berjalan cukup lancar dan tidak ada lagi kejadian-kejadian yang mengganggu kelancaran pembangunan pabrik. Meski demikian, tukang-tukang yang kerja di tempat itu masih tetap merasa ketakutan.

—————————–
Kejadian ke dua
—————————–

image

Pabrik sudah selesai dibangun. Mesin-mesin selesai diinstall. Kapasitas pabrik ini cukup besar 50 ton kertas per hari. Ukuran mesin-mesinnya juga raksasa.

Pada hari yang sudah dijadwalkan akan dilaksanakan uji coba running mesin-mesin pabrik. Semua mesin bisa di jalankan, kecuali satu mesin pembuat kertasnya. Ketika dijalankan selalu gadat. Teknisi sudah cek semuanya, tidak ada yang bermasalah. Aneh.

Kejadian ini berlangsung cukup lama. Setelah segala daya upaya menthok, mereka mulai berfikir kalau masalah ini bukan masalah teknis. Rupanya salah satu direktur pabrik juga memiliki indera kedelapan. Dia berdiri menghadap ke arah mesih itu seperti yang saya foto di atas. Dia merapalkan doa-doa di posisi atas itu.

Tiba-tiba ada ular king cobra warba hitam sebesar lengan orang dewasa keluar dari bawah mesih dan merayap ke besi-besi tiang. Semua orang melihatnya. Mereka berdzikir dan mengamalkan doa-doa yang mereka hafal. Ular itu merayap ke luar pabrik dan menghilang di rumput ilalang samping pabrik. Pabrik akhirnya bisa dijalankan dengan lancar.


Membuat Vacuum Cleaner dari Barang Bekas

$
0
0

Banyak kreatifitas yang bisa dibuat dari barang-barang bekas, salah satunya adalah membuat vacuum cleaner dari barang-barang bekas. Meski sederhana, vacuum cleaner ini sudah bisa menyedot debu dan kotoran-kotoran yang memandel. Bahan-bahannya pun mudah diperoleh di sekitar kita, yaitu: botol plastik minuman ukuran besar, kaleng alumunium, motor listrik, lem, selotape double side, kabel dan lem. Vacuum cleaner ini bisa digunakan untuk membersihkan mobil, sofa, jok kursi, meja, rak buku dan lain-lain.


Memanfaatkan Sampah Botol Plastik Bekas untuk Pot Tanaman

$
0
0
pot dari botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

Sampah botol plastik bisa menjadi masalah jika dibuang sembarangan. Sampah botol plastik ini bisa dimanfaatkan sebagai pot tanaman. Ada banyak cara pemanfaatan sampah botol plastik ini. Saya mencoba mengumpulkan ide-ide pemanfaatan botol plastik bekas sebagai pot tanaman. Foto-foto ini saya ambil dari banyak sumber, sampai lupa ambil dari mana saja. Contoh-contoh ini merupakan pemanfaatan botol plastik dari berbagai belahan penjuuru dunia.

Jika diatur dan ditata dengan baik, pot-pot yang dibuat dari botol plastik bekas ini bisa menjadi sangat menarik dan menambah keindahan taman, jalan kampung, atau halaman rumah kita. Botol plastik juga bisa dimanfaatkan sebagai pot untuk vertical garden. Bisa juga digunakan untuk hidroponik maupun aquaponik.

Pot yang dibuat dari botol plastik bekas juga bisa dimanfaatkan untuk pembibitan sampai tanaman yang sudah produksi. Bahkan ada yang memanfaatkan sebagai tempat untuk menanam sayuran organik. Pot dari plastik botol bekas juga bisa dimanfaatkan untuk urban farming di dalam rumah, di teras rumah yang sempit atau bahkan hanya di jendela rumah yang sempit.

Semoga kumpulan foto-foto ini bisa memberikan ide bagi Anda untuk memanfaatkan sampah botol plastik bekas sebagai pot tanaman.

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah


pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

ArchitectureArtDesigns-822

soda-bottle-wall-garden-2

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

dsc05995

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

pot botol plastik bekas

Pot tanaman dari botol plastik bekas untuk menghias tanam atau rumah

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

vertikal garden dari botol bekas

Pemanfaatan botol plastik bekas untuk vertikal garden.

6a00e39824809288330111684d8ee4970c

28-Super-Ingenious-Methods-to-Reuse-Old-Bottles-in-DIY-Crafts-homesthetics-decor-17

28-Super-Ingenious-Methods-to-Reuse-Old-Bottles-in-DIY-Crafts-homesthetics-decor-18

28-Super-Ingenious-Methods-to-Reuse-Old-Bottles-in-DIY-Crafts-homesthetics-decor-25

35d9f39f917336ae1a47744d04165fc7

98d319bfe5bce01ecf554376d3d979ec

3408584953_d9125a86f1

3980313741_e0ef1bf885_o

bottle-bell-pepper-tine-dau-315314_101114816660227_100002851261908_2459_1404418_n

bottle-bell-pepper-tine-dau-330160_101114819993560_100002851261908_2460_3182380_o

bottle-jojo-rom-52608_1505067744938_1181604134_31203302_5242770_o

bottlerack-jojo-rom-285968_2051946656569_1181604134_31935796_8041270_o

bottles

c21b7297688d8929d405b044ed580d29

camillestyles1

cc66d0f52980824099c6ac1619592136

DIY-Self-Watering-Seed-Starter-Pots-from-Plastic-Bottles

DSCN7212

flower-planters-dip-feed-7-677x366

greenlifestylemag

hqdefault

img_como_hacer_una_bonita_base_para_mis_plantas_6377_orig

lgscale-closed-system-bottle-hydroponics

pet-bottle-passive-hydroponics

plastic-bottle-cloches3-2x

plastic-bottle-recycling-ideas-62

plastic-bottle-recycling-ideas-63

plastic-bottle-recycling-ideas-68

plastic-bottle-recycling-ideas-69

pop-bottlehydro-farm

Recycled-Plastic-Bottle-Gardening

Recycled-Plastic-Juice-Bottles-Gardening

tomatesenventana

Kreasi pot tanaman dari botol plastik bekas.

Kreasi pot tanaman dari botol plastik bekas.

Kreasi pot tanaman dari botol plastik bekas.

Kreasi pot tanaman dari botol plastik bekas.

Kreasi pot tanaman dari botol plastik bekas.

Kreasi pot tanaman dari botol plastik bekas.


Perpustakaan Sampah Pak RT Elan Pamoyanan Bogor

$
0
0

image

image

Jangan membayangkan kalau perpustakaan sampah isinya hanya sampah saja. Perpustakaan ini adalah perpustakaan di kampung yang kalau mau meminjam buku bayarnya pakai sampah. Pak RT Elan yang mempunyai ide ini. Lokasinya ada di RT 02/RW 12, Kp. Nagrok,  Kel. Pamoyanan, Kec. Bogor Selatan, Kota Bogor.

Pak RT Elan resah dengan kondisi di lingkungan RTnya yang kurang bersih dan kesadaran warganya yang masih kurang tentang sampah. Masih ada warga, terutama anak2 yang membuang sampah sembarangan. Kebun di depan rumahnya banyak sampah berserakan. Selokan air banyak sampahnya. Kampung yang rumahnya berhimpit-himpitan itu menjadi terlihat kumuh. Berbagai upaya untuk menyadarkan warganya belum juga membuahkan hasil.

Di kampungnya banyak anak2 usia sekolah. Sepulang sekolah mereka hanya main2 saja. Lalu muncul ide untuk mengisi waktu luang anak2 itu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan sekaligus merangsang kepedulian mereka tentang sampah. Lahirlah perpustakaan sampah ini.

Anak-anak disediakan buku2 yang menarik. Kalau mereka pingin membaca buku itu, syaratnya menyerahkan sampah yang sudah dipilah2. Sampah apa saja. Dengan cara ini, anak2 diajarkan untuk melakukan pemilahan sampah. Mereka pelan2 diajarkan untuk peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Mereka juga diajarkan bahwa sampah ternyata ada manfaatnya.

image

Awalnya hanya satu dua anak yang meminjam buku. Koleksi bukunya pun belum banyak. Kini pengunjung perpustakaannya mulai bertambah. Sumbangan buku mulai mengalir. Dan Alhamdulillah, kampung Nagrok, khusisnya RT02/RW 12 menjadi lebih bersih.

Selamat Pak RT. Semoga dukungan warga semakin besar dan lingkungannya semakin bersih dan rapi. Amin.

image

image

image
Sumbangan buku

image



Fonomena Batu yang Tetap Eksis di Dunia Maya: Sakti Permata Group

$
0
0

blue topaz london

Blue Topaz London

Dunia ‘perbatuan’ di Indonesia masih tetap ramai di dunia maya. Memang tidak seheboh beberapa tahun yang lalu. Meski banyak yang sudah ‘tumbang’, pengemar dan pedagang batu masih banyak yang masih bertahan. Salah satunya adalah Sakti Permata Gemstone (SPG) yang lebih banyak bermain di dunia maya (on-line). Dalam kondisi yang kata sebagian orang ‘lesu’, SPG masih bisa mendapatkan omzet yang besar hingga 20 juta rupiah per hari.

Batu sebagai perhiasan sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Terutama batu-batu mulia seperti zamrud, ruby, topaz, sapphire, opal, intan dan batu permata lainnya. Batu menjadi simbol status seseorang. Mahkota Raja dihiasi banyak batu mulia. Keluarga bangsawan memakai cincin, lionting, anting dan perhiasan-perhiasan lain yang berhias batu mulia. Di Indonesia sempat booming batu akik selama beberapa tahun. Batu-batu akik (agate) asli Indonesia harganya melonjak luar biasa. Entah siapa yang dulu memulainya. Rasanya hampir semua orang gila batu. Tukang gosok batu berjamuran di mana2. Lomba2 batu diadakan dengan hadiah jutaan rupiah. Harga batu pun mencapai miliaran rupiah. Yang paling gila2an harga batu Bacan. Masing2 daerah menonjolkan batu dari daerah masing2. Seperti Red Baron Pacitan, Ijo Garut, Solar Aceh, Sungai Dareh dan lain-lain. Namun, pamor batu pelan2 meredup. Banyak tukang batu yang gulung tikar. Lapak2 batu hilang satu per satu. Pasar batu mulai sepi dan harga batu terjun bebas.

Penggemar batu musiman memang mulai hilang. Tapi orang yang benar2 penghobi batu masih tetap eksis. Mereka memiliki komunitas sendiri. Khususnya di dunia maya. Medsos, khususnya Facebook, menjadi sarana alternatif untuk berkumpul dan berbisnis. Komunitas yang masih tetap ramai adalah komunitas batu Kalimaya dan batu mulia. Postingan2 masih ada setiap hari. Transaksi2 masih ada setiap hari. Lelang2 batu masih saja ramai dan meriah. Batu Kalimaya memang sudah terkenal dari jaman dulu kala. Batu yang tergolong jenis opal ini memang indah.

Bos Kiki SPG

Bos Kiki

Dunia maya menjadi sandaran utama para pebisnis batu untuk tetap bertahan. Lapak di dunia maya lebih murah. Jangkauannya menembus batas wilayah dan waktu. Apalagi dengan adanya smartphone dan internet yang semakin murah, Facebook dan WA menjadi media yang murah untuk berbisnis batu. Lapak-lapan on-line juga masih ramai dengan pedagang batu, seperti di Bukalapak.com, Tokopedia dan lapak on-line lainnya.

Dulu saya juga tidak suka batu. Awalnya ‘ditulari’ virus batu oleh Bos Andriko, ketika sering main ke Halmahera. Lalu kini ‘diperparah’ oleh Kang Kuswanto, penghobi batu sejak jaman dulu kala (….. 🙂 ). Sesekali cari-cari batu, ketemulah dengan akunnya Bos Kiki (Rifky Afrianto) di FB. Dulu sempat beli batu dari Bos Kiki ketika dia buka lapak di BTM. Murah-murah dan batu-batu bagus. Sempat saya kira batu sintetis, soalnya harganya miring banget. Ternyata natural. Memang sih sebagian ada yang di-treatment untuk lebih mempercantik batunya.

Saya tertarik bukan hanya dengan batu-batu yang dia jual, tetapi bagaimana Bos Kiki bisa bertahan dan justru makin berkembang ketika orang lain bertumbangan. Konon, ini cerita anak buahnya, Bos Kiki merangkak dari bawah. Awalnya cuma bermodal beberapa lembar uang sepuluh ribuan untuk beli bahan (rough). Bahan itu digosok lalu dijual. Jualannya semakin laku, apalagi dengan booming batu di Indonesia, lapak Bos Kiki semakin berkibar-kibar. Group-group FB bermunculan. Mungkin ada ratusan group batu. Bos Kiki mulai menawarkan secara on-line dengan sistem lelang. Upload batu jualannya di tag ke banyak orang. Bos Kiki membuat banyak akun FB. Sempat akunnya di-suspend karena dilaporkan melakukan ‘spamming’. Bos Kiki menjelajah ke sumber-sumber batu ke negara lain yang memang terkenal sebagai penghasil batu mulia atau tempat perdagangan batu mulia, seperti: Srilangka, Burma, India, Arfika, Thailand dan lain-lain. Batu-batu mulia itu ‘dibeli’ grosir dari luar dengan harga murah. Batu-batu mulia itu lalu dijual on-line di Indonesia.

batu akik Sakti permata

Suasana penjualan Sakti Permata Group. Tempatnya memang sederhana, tapi omzetnya jutaan per hari.

Batu-batu mulia yang Bos Kiki jual macam-macam, seperti: ruby afrika; ruby mada cutting, ruby cobochon, ruby star, garnet, topaz, topaz blue sky, topaz blue london, topaz kristal, zamrud, labrador, biduri bulan, gondola, citrine, mata dewa, blue sapphire, yellow sapphire, green sapphire, serat cendana, mystical quartz. Ada juga batu-batu sintetis yang harganya super murah. Sebagian batu-batu yang berkualitas bagus dibuatkan memo dan dijual dengan harga ‘khusus’.

Ruby Star ukuran Jumbo

Ruby Star ukuran Jumbo

batu akik safir sapphire

Yellow Sapphire

Ternyata sambutannya luar biasa. Lapak batunya sangat laris, Lelang-lelangnya ditunggu para pelangannya. Bos Kiki di bawah naungan Sakti Permata Group (SPG) kini punya 3 anak buah untuk pemasaran. Masing-masing melakukan lelang on-line. Dalam sehari mereka bisa melakukan lelang dalam beberapa sesi. Ada yang singkat, ada yang setengah hari, ada yang sampai dini hari. Ada keasikan tersendiri jika mengikuti lelang-lelang semacam ini. Pelangan-pelanganya setia, karena SPG memberikan batu yang bagus sesuai yang mereka diskripsikan. Tidak melakukan ‘cheating’ dalam pelelangan. Kalau beruntung bisa mendapatkan batu mulia dengan harga yang cuma 10 rb atau 20 rb. Tapi tidak jarang juga batunya bisa tembus ratusan ribu, karena banyak yang berminat.

Batu akik SPG

Batu-batu mulia yang akan di lelang.

Dalam sehari SPG dan seluruh sales-salesnya bisa mengirimkan puluhan paket ke seluruh Indonesia. Omzetnya pun terbilang luar biasa, kalau lagi sepi bisa dapat Rp. 8juta sehari. Pernah Bos Kiki pamer omzet sehari yang mencapai Rp. 30juta. Karena jumlah paketnya yang banyak, sales expedisi on-line pun bersedia datang ke tempatnya.

“Lapak pusat’ SPG menempati sebuah rumah kontrakan tidak jauh dari sentral batu Pasar Rawabening Jatinegara. Rumah kontrakan di gang sempit ini berlantai 2. Lantai bagian bawah untuk istirahat. Pusat aktivitasnya ada di lantai dua. Meski omzetnya jutaan rupiah, jangan dibayangkan ‘kantor pusat’-nya mewah. Penjualan on-line dilakukan dengan lesehan. Batu-batu diletakan di nampan-nampan kecil. Bertumbuk begitu saja di lantai. Dengan batuan lampu duduk, mereka mensortir batu untuk di lelang. Modalnya cuma HP saja, smartphone yang bisa memotret dengan bagus.

Bos Kiki SPG

Bos Kiki SPG

Jemprat-jepret lalu upload. Sesekali upload juga video batu itu. Ketiga sales plus Bos Kiki punya strategi berbeda-beda dalam melakukan lelang. Tergantung moodnya masing-masing. Kagum juga saya menyaksikan mereka melakukan perdagangan on-line dengan cara ini. Dan tidak menyangka kalau dengan cara seperti ini pun bisa berdagang dan mendapatkan omzet yang besar.

Selamat untuk Bos Kiki dan tim sales SPG. Salut untuk kalian. Semoga ‘dunia perbatuan’ di Indonesia berkibar lagi.

jual batu akik on line

Paket yang meluncur hari ini lebih dari 30 paket. Mantap.

ruby star

Ruby Star

Bos Gio, salesman di SPG

Bos Gio, salesman di SPG

Bos Kiki dan dua kaki tangan on-linenya.

Bos Kiki dan dua kaki tangan on-linenya.

Paket batu siap meluncur ke pelanggan

Paket batu siap meluncur ke pelanggan

Zamrud

Zamrud

Zamrud

Zamrud

sakti permata group batu akik

Sedang menyiapkan paket-paket untuk pemenang lelang dan order inbox

Bos Imo, Salesman di SPG

Bos Imo, Salesman di SPG

Amethyst

Amethyst potong cutting

pigeon blood potong cutting

Pigeon blood potong cutting

Orange Sapphire

Orange Sapphire

Topaz

Topaz Blue Sky

Zamrud Brazil

Zamrud Brazil

sakti-spg-7-1

sakti-spg-8-1

sakti-spg-1-1


Selokan untuk Kolam Ikan

$
0
0
promi sampah warga larangan sidoharjo

Selokan yang dijadikan untuk memelihara ikan lele, Perum Mutiara Citra Graha, Larangan – Sidoharjo – Jawa Timur.

Selokan berukuran lebar 50 cm dan dalam 60 cm biasanya tidak difungsikan sama sekali. Airnya kotor, bau dan banyak sampahnya. Namun, warga Perum Mutiara Citra Graha – Larangan – Sidoharjo – Jawa Timur ini memanfaatkan selokan untuk memelihara ikan lele. Hasilnya pun cukup banyak.

Ada beberapa tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk memelihara lele. Ada saluran irigasi yang cukup lebar dengan air yang cukup melimpah. Saluran air ini dibendung dan diberi saringan/pengaman. Bibit lele dimasukkan ke dalam saluran air ini. Ikan lele diberi makan sisa makanan dapur dan kadang-kadang diberi pelet.

promi sampah warga larangan sidoharjo

Selokan yang dijadikan untuk memelihara ikan lele, Perum Mutiara Citra Graha, Larangan – Sidoharjo – Jawa Timur.

Sebagia selokan yang berukuran kecil juga dijadikan tempat untuk memelihara ikan lele. Sumber airnya hanya dari saluran air warga saja. Tidak ada sumber air yang kontinyu. Ternyata hanya air dari setiap rumah saja sudah cukup untuk memelihara ikan lele. Dalam bebera minggu ikan lele sudah cukup besar dan bisa dipanen. Selokan ukuran yang tidak terlalu besar ini bisa menghasilkan 100 kg lele sekali panen. Lumayan banyak.

promi sampah warga larangan sidoharjo

Selokan yang dijadikan untuk memelihara ikan lele, Perum Mutiara Citra Graha, Larangan – Sidoharjo – Jawa Timur.


Penjelasan Teori Relativitas Einstein

Pak Supar; Tidak Sekolah, Jadi Petani Saja Bisa Kaya

$
0
0
Petani Kaya Lampung

Pak Supar di Kebun Sayurannya, Lampung

Laki-laki tua yang di sebelah kiri itu namanya Pak Supar. Pak Supar adalah contoh nyata bahwa profesi menjadi petani bisa jadi kaya raya. Tidak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk jadi petani. Belajar sambil bekerja;’Learning by doing’. Setelah sekian tahun jadi petani, Pak Supar kini memiliki lahan (tanah, kebun dan sawah) yang luasnya puluhan ha, punya pabrik tapioko medern dengan pengering bahan bakar biogas, pengolahan jagung dan lahan pertanian yang subur.

Pak Supar lahir di Kediri, Jawa Timur. Masa kecilnya bandel dan tidak mau sekolah. Pak Supar kecil hanya mau sekolah selama 10 bulan di kelas 1 SD. Setelah itu nggak mau sekolah dan memilih untuk kerja kasar. Umur 15 tahun merantau ke Lampung, daerah bukaan transmigrasi baru yang masih rawan. Kerja serabutan apa saja, jadi kuli panggul singkong dan pindah-pindah dari satu kota ke kota lain di Lampung.

Badannya yang kecil membuatnya tidak cukup kuat dan tangkas untuk jadi kuli panggul. Mandor kuli dan teman-temannya tidak mau memakai tenaganya. Lalu dia belajar dan coba-coba untuk menjadi pedagang singkong saja, yang kerjanya menyetor singkong ke pabrik-pabrik tapioka di Lampung. Usahanya maju, dia dipercaya oleh engkoh-engkoh juragan pabrik tapioka. Sampai akhirnya dia punya beberapa truk untuk mengangkut singkong.

Pak Supar berteman baik dengan engkoh-engkoh juragan pabrik tapioka itu. Pak Supar memang tidak bisa membaca tulis, tapi bisa berhitung. Kalau uang tau lah. Tambah-tambahan tahu. Pak Supar banyak belajar dari Engkoh-engkoh itu. Belajar bagaimana cara orang-orang china berbisnis dan berdagang, termasuk belajar bagaimana mereka memanfaatkan pinjaman dari Bank.

Tahun 1997 terjadi krisis. Ekonomi memburuk dan banyak usaha yang tumbang, termasuk usaha pabrik tapioka. Pasokannya ke pabrik pun turun drastis. Banyak orang yang tidak punya kerja, mengganggur. Termasuk tetangga-tetangganya sendiri. Pak Supar merasa kasihan dan ingin membantu memberikan lapangan kerja untuk tetangga-tetangganya yang jadi penggangguran. Lalu dia memberanikan diri untuk membuat pabrik tapioka sendiri. Semuanya masih manual.

Petani Kaya Lampung

Berkunjung ke rumah pak Supar

Barokah dari Allah. Usahanya maju dan berkembang. Pak Supar mulai berani memajukan usahanya. Pak Supar mendapat pinjaman dari Bank. Karena dia tidak bisa baca tulis, orang bank-nya yang membantu dia mengisi semua formulir. Pokoknya dia hanya tandan tangan dan dapat pinjaman. Dengan uang itu dia mulai membangun pabriknya, sampai dia bisa membangun pabrik dengan nilai lebih dari Rp. 6 M.

Pak Supar juga mengambangkan usaha pertanian yang lain. Pak Supar menanam singkong sendiri, jagung, berternak sapi, menanam padi, sayuran, tomat, terong dan buah-buahan. Dia senang dan bahagia, terutama bisa memberikan lapangan kerja untuk tetangga dan saudara-saudaranya.

Bahkan Pak Supar salah satu pengusaha kecil yang berhasil memanfaatkan limbah dari pabri tapioka menjadi biogas. Kolam limbah biogasnya besar dan berukuran 40m x 70m. Metodenya covered lagoon. Penutup lagoonnya itu mengembung tinggi sekali, bahkan bisa dinaiki motor di atasnya. Energi dari biogas ini digunakan untuk mesin pengering pabrik tapioka, memasang dan kebutuhan lainnya.

Petani Kaya Lampung

Pabrik tapioka milik Pak Supar


Meski aset dan usahanya besar, Pak Supar tetap sederhana. Rumahnya juga biasa-biasa saja. Bicaranya sopan dan rendah hati, sama sekali tidak kelihatan kalau dia orang kaya dan pengusaha.

Hari ini, saya merasa beruntung sekali bisa belajar dari Pak Supar. Belajar tentang semangatnya untuk maju. Meski tidak pernah sekolah, Pak Supar orang yang cerdas. Dan dia membuktikan, bahwa jadi petani bisa kaya dan sukses, tanpa perlu sekolah tinggi-tinggi.


Tanaman Juga Punya ‘Perasaan’

$
0
0

Dua tahun yang lalu saya menulis tentang pengalaman orang-orang yang berbicara dengan tanaman (lihat link-nya di sini: Berbicara dengan Tanaman). Waktu itu saya belum menemukan bukti-bukti ilmiah, hanya cerita-cerita dan pengalaman-pengalaman orang atau pengalaman sendiri. Kini saya menemukan bukti-buktinya. Bahkan ada video-nya di YouTube. Bukti yang sangat meyakinkan. Subhanallah.

Video ini adalah salah satu bukti ilmiah jika tanaman juga bisa ‘merasakan’ dan memberikan respon terhadap perlakuan yang diberikan oleh manusia. Tanaman bisa ‘mendengar’ meski tidak punya telinga. Tanaman bisa ‘melihat’ meski tidak punya mata. Tanaman bisa juga ‘sedih’ dan ‘gembira’. Tanaman juga bisa merasakan kesakitan. Tanaman punya ‘perasaan’.

Oleh karena itu, sayangilah tanaman Anda. Berikan perhatian dan perlakuan yang baik, maka tanaman akan memberikan yang terbaik untuk kita. Ajaklah bicara tanaman-tanaman kita. Berikan rangsangan-rangsanga positif.


Tamu dari Dinas Perindustrian Kab. Banjarnegara Mencicipi Edible Bioplastik

$
0
0

Pagi ini saya kedatangan beberapa orang tamu dari dinas perindustrian kab. Banjarnegara. Mereka sedang melakukan studi banding ke kota Bogor untuk melihat peluang-peluang pengembangan produk-produk agro industri dari Kab. Banjarnegara. Salah satu dari tamu tersebut adalah kawan satu tempat dulu ketika saya tinggal jadi marbot di Masjid Fatimatuzzahra.

Banyak hal yang kita diskusikan, salah satunya adalah mereka tertarik untuk mencoba memanfaatkan edible bioplastik. Kab. Banjarnegara memiliki potensi produk/jajanan/makanan yang diolah dari hasil pertanian, seperti: carica, salak dan buah-buahan lainnya.Salah satu produk olahannya adalah dodol. Dodol dari buah ini umumnya lengket. Nah, kalau bisa dibungkus dengan bioplastik, dodolnya tidak perlu dibuka bungkusnya, tetapi langsung dimakan seplastik-plastiknya.

Menarik sekali.

Noken, Tas Rajut Tradisonal Khas Papua

$
0
0

Noken adalah tas rajut tradisional dari Papua. Masyarakat Papua menggunakan noken untuk berbagai macam keperluan. Aslinya tas noken ini terbuat dari kulit kayu yang dipilin menjadi tambang kecil dan dirajut menjadi tas. Sekarang noken lebih banyak terbuat dari benang dengan warna bermacam-macam.

Ukuran tas noken bermacam2, ada yang berukuran kecil untuk membawa barang berukuran kecil. Ada juga yang berukuran besar yang bisa digunakan untuk mengendong anak kecil atau bahkan babi. Noken besar juga dipakai untuk membawa barang belanjaan dari pasar.

Masyarakat Timika, Papua juga punya cara unik untuk membawa noken, yaitu talinya dikaitkan ke kepala. Kalau kita biasanya diselempangkan ke badan. Noken yang yang kecil biasanya dikalungkan ke leher.

Harga noken bervariasi. Noken yang terbuat dari kulit kayu harganya mahal. Bahkan ada yang harganya sampai 5 juta rupiah. Noken dari benang harganya lebuh murah. Mulai dari beberapa puluh ribu sampai ratusan ribu.

Noken ini tradisi masyarakat Papua, karenanya pemda Papua mewajibkan pegawai negeri dan anak sekolah memakai noken setiap hari senin.

noken tas rajut khas papua

Ibu-ibu membawa tas noken di kepala untuk membawa barang belanjaan di pasar

noken tas rajut khas papua

Tas noken dari kulit kayu seharga Rp. 5 juta rupiah

noken tas rajut khas papua

Tas noken dari kulit kayu seharga Rp. 5 juta rupiah

noken tas rajut khas papua

Penjual tas noken asli papua

noken tas rajut khas papua

Bapak-bapak membawa tas noken yang dikalungkan di kepala.

Advertisements

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

$
0
0
Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Kami sekeluarga lebih suka berlibur ke alam; hutan, gunung, kebun, situ dan ladang. Ketika jalan-jalan ke hutan kita suka mengamati tanaman-tanaman hutan yang unik-unik. Mencari-cari jamur hutan. Atau mengamatai serangga-serangga di hutan. Salah satu tanaman yang sering kita cari-cari ketika sedang di hutam adalah tanaman anggrek hutan. Tanaman anggrek ini sering kali tidak secantik anggrek-anggrek hibrida, tapi bentuknya unik. Itu yang kami suka.

Nah, ada satu tanaman anggrek; atau lebih tepatnya diduga jenis anggrek, yang ukurannya sangat kecil. Hanya beberapa centi saja. Anggrek-anggrek ini menempel di pohon-pohon besar. Kami menduga tanaman kecil ini anggrek karena bentuk daunnya yang mirip tanaman anggrek pada umumnya. Meski masih kecil, tanaman ini sudah berbunga. Tanaman ini memang sangat kecil dari sono-nya. Sayang bunganya sangat kecil, jadi kita tidak bisa melihat dengan jelas bentuk dan bagian-bagian bunganya. Bentuk dan bagian-bagian bunga akan lebih menyakinkan apakah ini termasuk jenis anggrek atau bukan.

Waktu kami menemukan anggrek-anggrek spesies yang berukuran mini ini, beterai HP sedang low batt. Pinginnya mengabadikan anggrek ini melalui video atau foto. Sayang sekali.

Kemi mengambil beberapa batang tanaman aggrek spesies mini ini. Kami berharap tanaman anggrek ini bisa hidup dan berbunga ketika ditanam di tempat yang lebih rendah dan lebih panas. Semoga.

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Anggrek Spesies Mini Asli Indonesia

Inspirasi dari Penemuan Sosrobahu Pak Tjokorda Raka Sukawati

$
0
0

Sosrobaru adalah salah satu penemuan anak bangsa yang sangat fonomenal di Indonesia. Inovasi karya pak Tjokorda Raka Sukawati ini memang luar biasa. Inovasi ini belum pernah dilakukan di mana pun di dunia.
Yang paling menarik bagi saya adalah inspirasi dari penemuan ini. Ide penemuan ini muncul ketika Pak Raka mendongkrak mobilnya di bagian tengah. Ternyata mobilnya bisa berputar hanya dengan dongkrak yang kecil. Dari peristiwa ini muncul ide untuk membuat ‘dongkrak’ untuk penjangga bentangan jalan tol. Kesulitan pun muncul, karena yang didongkrak beratnya 800 ton. Pak Raka dengan ketekunannnya berhasil menemukan alat untuk bisa mendongkrak dan memutar bentangan penyangga jalan tol. Luar biasa.

Saya jadi ingat dengan buah apel yang jatuh di kepala Newton. Buah apel ini menginpirasi dan menghasilkan hukum newton yang terkenal dan menjadi salah satu dasar dari hukum mekanika.

Mudik Lewar Jalur Selatan Jabar; Mencoba Tantangan Baru

$
0
0

(Foto2 dan videonya menyusul ya….)

Mudik melalui jalur pantura dan lewat jalan tol sudah terlalu mainstream. Apalagi jalur tol sekarang sudah bisa tembus ke Semarang, meski sebagian masih tol fungsional, menjadikan perjalanan mudik tidak lagi banyak tantangan dan hambatan. Tahun 2018 ini, kami ingin mencoba jalur baru; jalur pantai selatan Jabar. Jalur mudik yang baru pertama kali kami coba ini ternyata penuh kejutan dan sangat mengasikkan. Hanya saja kami melalui jalur ini ketika balik kembali dari Jawa (Pati) ke Bogor.

Menyiapkan Rute Perjalanan

Ketika berangkat mudik kami sengaja lewat jalur pantura, karena buru-buru ingin cepat sampai rumah. Kami berangkat hari jum’at selepas saya pulang kerja. Saya pulang kerja pukul 15. Siap2 satu jam, kurang lebih pukul 16.30 kami berangkat. Jalan masih cukup penggang, karena perkiraan puncak arus mudik hari sabtu dan minggu. Kami masuk tol dari Baranangsiang masuk ke Tol Jagorawi. Jalan tol terus, JORR-Cikampek-Cipali-tol fungsional Gringsing- tol fungsional Gringsing-Seramang-masuk tol Semarang-tol Bawen dan keluar di Bawen. Tol terus sejauh 400km. Lancar jaya.

Nah. Baliknya, kami membaca himbauan pak Gubernur Jabar Aher, kalau jalur pantai selatan jabar jalannya sudah mulus dan lancar. Tantangan yang perlu dicoba. Malamnya saya coba cek jalur ini melalui aplikasik Google Maps dan Waze. Start dari Pati, lewat Semarang, trus ke Temanggung, trus ke Wonosobo, lanjut ke Banjarnegara, trus ke Banyumas, ‘mlipir’ ke Rowalo dan lanjut ke Pangandaran. Jalur ini saya sudah hafal di dalam kepala. Karena sering saya lewati sejak jaman kuliah dulu.

Nah. Jalur berikutnya adalah jalur baru. Saya coba beberapa kali dengan berbagai pilihan rute. Google Maps dan Waze seringkali menyarankan rute via Bandung. Tapi kami ingin lewat jalur pantai selatan. Ketemu juga rute dari Pangandaran ke Cianjur, puncak baru ke Bogor. Kepikiran juga untuk lewat Pelabuhan Ratu trus lanjut Sukabumi baru ke Bogor. Saya trauma dengan kemacetan Sukabumi – Bogor. Pilih rute yang pertama saja. Lumayan jauh juga, kurang lebih 700km. Lebih jauh duaratusan km dari jarak mudik yang biasa kami lalui. Tidak apa-apalah.

Karena rute ini seumur hidup baru pertama kali ini kami lewati. Saya coba atur ketika melewati jalur itu sebisanya ketika matahari masih terang benderang. Kalau malam lewat jalur itu tidak ada yang bisa dinikmati.

Berangkat …!!!!!

Senin pagi, tanggal 18 kami sudah bersiap2. Setelah menyelesaikan urusan thethek bengek, kira2 jam sebelas siang kami baru bisa berangkat. Jalan santai saja. Isi BBM full tank dan tancap gas.

Biasanya kami berhenti sholat di Masjid Demak. Tapi karena agak macet di ring road Demak, kami sholat di masjid pingir jalan saja. Lanjut ke Semarang. Jam setengah dua sudah sampai Bawen.

Makan Siang di Rawa Pening

Rawa Pening

Indahnya pemandangan sawah di Rawa Pening, Ambarawa.

Perut mulai keroncongan. Akuirnya kami pesan bebek goreng Pak Slamet. Tapi kami tidak makan di tempat. Kami makan siang di Rawa Pening. Makan sambil menikmati pemandangan gunung2 di seputaran Rawa Pening.

Saya jadi ingat kisahnya Baru Klinting, kisah asal muasal Rawa Pening. Kisah anak manusia yang berwujud naga. Kisah anak buruk rupa dan lidi yang tertancap ditanah. Salah satu gunung di sekeliling rawa ini terbentuk dari lidi yang tertancap itu.

Perut sudah kenyang, saatnya melanjutkan perjalanan. Jalanan naik gunung dan berkelok2. Mobil melaju lambat. Di Temanggung ternyata juga macet. Mlipir lewat pingiran kota pun jalanan ramai. Kira2 selepas magrib kami baru lolos dari Parakan.

Rawapening, Ambarawa, Jawa Tengah

Rawapening, Ambarawa, Jawa Tengah

Makan Malam di Tengah2 Dua Gunung

Di jalur ini ada rumah makan yang biasa kita singgahi; Warung Joglo. Lokasinya hampir tepat di tengah2 antara gunung Sumbing dan gunung Sindoro. Kalau siang pemandangannya bagus baget. Pertama kali makan di tempat ini sekitar 3 lebaran yang lalu. Kami makan sahur di sini. Sepi. Hanya kami saja tamu yang makan. Kini, warung joglo sudah ramai sekali. Kami berhenti untuk sholat dan makan.

Agak lama juga kami berhenti di warung joglo ini. Sempat ngobrol2 dengan anak kecil yang jadi tukang parkir. Anak desa sekitar. Namanya Agus dan baru kelas 4 SD.

Melanjutkan perjalanan lagi. Mobil melaju agak kencang karena jalanan relatif sepi. Banyak juga mobil2 Plat B, A dan F yang sudah mulai balik dari kampung menuju ke Barat.

Sampai di Klampok saya ambil jalan ke Banyumas. Mobil2 lain belok kanan menuju ke Purbalingga dan Purwokerto. Ada jalan pintas menuju ke Jawa Barat yang tidak melewati Purwokerto. Saya tahu jalur ini dari sopir travel. Jadi dari Klampok ke Banyumas dan lanjut ke Rowalo. Baru masuk Jabar ke Bajar. Jalanan bagus, karena jalur ini salah satu jalur alternatif utama.

Dari Rowalo kami menuju ke Pangandaran. Google Maps menujukkan jalan pintas yang belum saya kenal. Kami ikuti saja. Lewat jalan2 desa. Jalan kecil. Bukan hanya kami yang melewati jalan ini. Ada empat mobil plat Jabar yang konvoi bersama-sama. Lumayan ada teman. Maklum, jalanan sepi dan gelap. Jelek lagi jalannya.

Menikmati Sunrise di Pantai Pangandaran

Jalanan mulai bagus dan ramai setelah melewati pertigaan yang dari arah Banjar. Banyak motor2 yang menuju ke Pangandaran. Terus terang, baru pertama kali ini kami ke pantai Pangandaran.

Masuk gerbang pantai Pangandaran macet. Mobil2 dan motor ngantri beli tiket masuk. Untuk mobil, tiketnya Rp. 65rb. Mahal amir.

Saya tanya ke salah satu pedagang di warung tempat parkir, mana lokasi yang paling bagus untuk menikmati matahari terbit. Mereka menunjukkan lokasinya, yaitu Pantai Timur. Kami menuju ke sana dan parkir di salah satu sudut lapangan. Saya istirahat sambil menunggu masuk sholat subuh. Kami sholat di mushola samping pos Polisi Air.

Saya mencoba untuk istirahat dan tidur di mobil. Anak2 menikmati suasana pagi di pantai Pangandaran.

Menurut kami sih pantai Pangandaran kurang bagus. Terlalu ramai dan banyak sampahnya.

Jam tujuh lewat kami melanjutkan perjalanan.

Bodyrafting di Green Canyon

Royan jadi navigator, maklum saya belum tahu rute ini. Jalanan bagus dan sudah di beton. Di salah satu papan penunjuk jalan saya lihat ada tulisan Green Canyon, latar belakang coklat; tempat wisata. Saya minta Royan cek di internet tempat apa itu.

Foto2 dan informasi di internet bagus-bagus. Sepertinya lokasi yang wajib di kunjungi, apalagi rutenya dilewati. Berhentilah kami di Green Canyon, Cijulang.

Belum juga mobil di parkir, sudah ada orang yang menawari bodyrafting. Saya tidak tahu, jadi ikut saja dengan ‘calo’ marketing agen wisata itu. Kami diajak jalan ke atas dan berhenti di kantornya.

Ada lelaki muda yang menjelaskan paket2 wisata Green Canyong yang mereka tawarkan. Paket bidyrafting menyusuri Green Canyon selama 2-3 jam plus makan siang dan guide. Biayanya per 6 orang Rp. 1 jeti. Basah2an di air.

Kami lalu berdiskusi. Baju kami semua ada di koper dan diikat di rak atas mobil. Kalau basah2an berabe ambil baju gantinya. Akhirnya kami batal tidak body raffing dan ambil paket reguler naik perahu saja.

Kami parkir di lokasi parkir depan dramaga perahu wisata. Harga tiketnya terpampang jelas di baliho dan papan pengumuman. Satu perahu maksimal 6 orang biayanya Rp. 200rb. Lama perjalanan kurang lebih 1 jam. Kalau ada kelebihan waktu ada tambahan biaya.

Setelah membeli tiket, kami menuju ke dramaga perahu. Antrian kami nomor 48. Ada banyak perahu, tidak perlu antri lama. Langsung ada perahu yang siap kami naiki. Di perahu ada dua orang. Satu orang pemandu dan satu orang yang mengemudikan perahu.

Sepanjang perjalanan, si Pemandu ini banyak bercerita. Dia juga menawarkan untuk melihat2 lebih jauh masuk ke Green Canyon dengan tambahan biaya Rp. 100rb per setengah jam. Tapi kami harus basah2an. Di perahu sudah di sediakan baju pelampung.

Kami sempar ragu2 juga untuk basah2an lagi. Tapi, si pemandu gigih mengiming-imingi dengan pemandangan menawan di Green Canyon. Akhirnya, kami luluh juga. Apalagi banyak juga wisatawan lokal yang berenang ke bagian hulu sungai.

Green Canyong memang menawan. Rasnya tidak rugi tambah biaya untuk menikmati keindahan green canyon ini.

Liburan mendatang kami ingin mencoba paket 4 jam menyusuri Green Canyon. Wajib dicoba.

Menyusuri Pantai Selatan Jawa Barat

Badan masih terasa capek setelah berenang di sungai Cijulang. Tapi, perjalanan tetap harus dilanjutkan.

Arroyan jadi navigator lagi. Kami menuju ke Barat. Jalanan bagus. Sebagian aspal hotmix dan sebagian beton. Kondisi jalanan bagus seperti promosi Pak Gubernur Aher.

Setelah melewati Bandara kecilnya Bu Susi. Kami mulai menyusuri pantai. Jalan raya memang dekat dengan bibir pantai. Ombak laut selatan terlihat jelas dari mobil. Hari masih siang dan terik, membuat pemandangan pantai menjadi lebih menawan. Di salah satu pantai kami menepi, memarkirkan mobil kami di salah satu warung kecil di pingir pantai.

Pantainya masih sepi, tidak banyak pengunjung yang datang. Hanya beberapa mobil pemudik yang berhenti di pantai ini. Warung-warungnya juga masih sedikit.

Untungnya, kondisi ini membuat pantai selatan ini lebih bersih. Tidak banyak sampah yang terlihat. Kami pun berhenti dan mendekat ke bibir pantai. Ombak laut selatan yang besar menghempas ke pantai. Lautnya ‘ganas’, sangat berbahaya dan tidak memungkinkan untuk berenang di pantai ini. Anak-anak; Royan, Abim dan Yusuf pun bermain-main di pinggir pantai. Mereka bermain cukup lama. Baju yang baru saja kering dari sungai Cijulang, kini basah lagi. Malah sekarang basah dengan air asin. Yusuf basah kuyup dan celananya penuh pasir.

Meskipun anak-anak masih senang bermain-main di pantai, kami tetap harus melanjutkan perjalanan. Sudah lebih dari 24 jam perjalanna kami. Saya pun mulai terasa lelah dan ingin cepat-cepat sampai rumah. Akhirnya, kami pun melanjutkan perjalanan menyusuri pingir pantai ini.

Dalam perjalanan ini, banyak pantai-pantai yang menjadi lokasi wisata. Banyak orang yang menikmati liburan di pantai-pantai ini. Ada pantai yang pasirnya putih, ada pantai yang karang-nya terjal-terjal, ada pantai yang cukup tinggi sehingga pemandangan lautnya tampah lebih menawan. Sebenarnya kami ingin berhenti menikmati pantai-pantai ini, tapi kami sudah cukup lelah dan ingin cepat-cepat sampai.

Jalanan di sepanjang pantai ini bagus, sebagian besar sudah dibeton. Tapi di beberapa tempat masih ada jembatan-jembatan yang hanya cukup dilalui satu mobil. Kalau tidak salah ada dua atau tiga jembatan seperti ini. Posisinya sangat dekat dengan pantai. Ada juga jembatan-jembatan yang cukup panjang dan lebar. Banyak motor-motor dan muda-mudi yang berhenti di pingir jembatan untuk menikmati pemandangan laut selatan.

Pingir pantai selatan Jawa Barat belum terkenal sebagai lokasi tujuan wisata. Terlihat dari fasilitas wisatawan yang masih minim. Belum ada penginapan di sekitar sini. Warung-warung pun masih sederhana. Padahal pantainya menawan, tidak kalah dengan Pangandaran dan Pelabuhan Ratu.

Mengisi Bahan Bakar

Jalur pantai selatan masih sepi. Tidak banyak POM Bensin atau SPBU di jalur ini. Sebagian besar SPBU ada di ibukota kecamatan atau beberapa tempat yang cukup ramai. Jadi, saran saya kalau melalui jalur selatan ini upayakan full tank dan cukup untuk sekitar 400-500 km. Kalau isi tanki bansin sudah separo dan ketemu dengan SPBU, sebaiknya isi lagi sampai full. Jaga-jaga daripada kehabisan bensin di jalan malah berabe jadinya.

Perjalanan dengan Sisa-sisa Tenaga

Rute ini lebih jauh sekitar 200 km dari rute yang biasa saya lalui. Kami pun sudah di jalan lebih dari 30 jam. Lelah dan capek mulai terasa. Saya bawa mobil sendiri, Royan memang sudah bisa bawa mobil, tetapi saya belum berani memberi kepercayaan pada dia untuk membawa mobil di jalur yang masih ‘asing’ ini. Untungnya kondisi jalan bagus dan tidak ramai. Jadi mobil bisa melaju dengan santai dan lancar. Kecepatan mobil bisa mencapai >100 km/jam dalam kondisi sepi. Kalau ramai bisa 40-60 km/jam.

Rintangan di jalan yang menurut saya agak mengganggu adalah motor-motor yang berseliweran. Saya lihat banyak juga konvoi motor dengan jumlah 5 sampai puluhan motor. Rombongan motor biasanya lebih tertib, karena ada pemimpin dan pemandu jalannya. Yang biasa menjadi masalah adalah para pengendara motor lokal. Mereka ibaratnya ‘Rosi’ kampung. Naik motor nggak pakai helm, boncengan dan ngebut seperti di lintasan balap. Parah. Kalau ketemu dengan rombongan motor seperti ini, mendingan mengalah saja, Sing waras Ngalah…..!!!!

Perut keroncongan. Kami terpaksa makan siang di warung kecil setelah melewati kebun karet-nya PTPN VIII. Mengisi perut sambil istirahat. Selepas sholat asar baru kami berangkat lagi melanjutnya menyusuri pingiran pantai.

Kalau tidak salah ingat, sampai di suatu tempat/desa atau kecamatan yang namanya Cidaun, baru ada aba-aba belok kanan dari Google Maps. Di perempatan jalan ada penunjuk arah ke Pelabuhan Ratu ke kiri. Tadinya saya mau ambil jelan ke pelabuhan ratu dan lanjut ke Sukabumi. Terlalu jauh pikir saya. Saya sudah pernah lewat jalan ini. Kondisi jalan cukup bagus, tapi saya trauma dengan kemacetan Sukabumi-Bogor. Saya pikir kalau lewat Cianjur akan lebih lancar.

Kami berhenti istirahat di sebuah SPBU. Isi tanki full tank dan menunggu sholat magrib. Selesai menunaikan kewajiban dan baca-baca dzikir sore. Lanjut lagi perjalannannya.

Berbeloklah kami ke kanan ke arah Cianjur. Awalnya, saya ragu-ragu.
“Bener nih jalannya, Mas Royan?”
“Kok kecil dan sepi begini?”

“Bener….!!! Nih lihat di Maps!”

Kondisi jalanan berubah drastis. Jalanan menanjak ke arah gunung. Jalanan kecil dan berkelok-kelok. Apalagi matahari sudah tidak kelihatan dan tidak ada lampu penerangan jalan. Setelah melewati perkampungan, jalanan lanjut ke hutan. Pohon kanan kiri besar-besar dan ada jurang-nya. Kelokannya tajam-tajam lagi. Saya jadi ingat waktu melalui jalan Deandles, setelah melewati Gombong, jalanan berubah terjal dan lewat hutan.

Jalanan sepi. Saya hanya bertemu dengan truk dan bak terbuka. Hanya satu dua mobil pribadi yang saya salip di jalanan. Saya tanya lagi ke Royan, “Berapa jauh sampai ke Cipanas?”

“136 km lagi…!”

Walah… jauh juga. Dengan kondisi jalan seperti ini, paling 4 jam lagi baru masuk ke Cianjur.

Tengah malam, kami masih di jalanan berhutan. Mata sudah mulai mengantuk. Minuman air mineral ber-oksigen yang saya minum tidak mampu lagi menahan rasa kantuk ini. Akhirnya, di Cibeber saya berhenti di sebuah SPBU. SPBU-nya sepi. Saya parkir di dekat kantornya yang ada WC-nya.

Anak-anak sudah tidur sejak dalam perjalanan tadi. Mereka tetap tidur bahkan tidak sadar kalau mobilnya berhenti. Saya coba memejamkan mata, mengosongkan pikiran dan mencoba untuk terlelap walau sejenak.

Sejam atau dua jam saya istirahat. Lanjut perjalanan lagi. Oh…ya. Isi full tank dulu.

Macet di Jalur Puncak

Cianjur masuk ke kota, trus lanjut ke arah Cipanas. Jalanan mulai ramai dan tersendat. Masih jauh dari istana Cipanas jalanan semakin tersendat. Akhirnya macet-cet…

Astagfirullah.

Mau bagaimana lagi. Tidak ada pilihan.

Saya lupa kalau di puncak pas ada beberapa tempat yang longsor. Mobil besar, bus dan truk, tidak boleh lewat jalur ini. Saya lihat di peta, kemacetannya 36km dan waktu tempunya diperkirakan lebih dari satu jam.

Mobil-mobil berjalan merayap. Sesekali berhenti sesaat baru jalan lagi.

Titik kemacetannya ada di puncak pas, bagian yang longsor itu dan di Masjid Ta’awun, karena banyak mobil yang berhenti di sini.

Rasa ngantuk mulai menyerang lagi. Saya harus istirahat lagi nih.

Setelah melewati gerbang Gunung Mas dan pintu masuk taman Safari, saya minggir di sebuah SPBU. Istirahat lagi. Parkiran SPBU penuh.

Menjelang subuh saya sholat di SPBU ini.

Sudah dekat dengan rumah, tinggal beberapa km lagi. Mesti mata masih agak mengantuk, saya lanjutkan perjalanan.

Tidak beberapa lama jalanan mulai lancar dan masuk ke tol. Alhamdulillah. Perjalanan lancar jaya sampai ke Ciomas.

Mobil masuk garasi kurang lebih pukul setengah enam pagi.

Saya langsung mandi air hangat. Maklum, badan rasanya masih gatal-gatal kene air di Cijulan dan air asin pantai.

TEPAR……

Kembali Ke Jaman Batu

$
0
0
Batu Obi warna merah

Batu Obi warna merah yang cukup langka hadiah dari Pak Mansur ketika saya berkunjung ke Sofifi, Maluku Utara.

batu obi kuning langka

Batu Obi warna kuning, hadiah dari Pak Dr. Andriko

batu bacan doko

Batu bacan doko kembang. Mungkin dari bagian pingiran batu bacan. Ada pola warna kuning dan biru.

batu akik obi maluku

Batu obi warna putih leci asli dari pulau Obi, Maluku Utara. Pulau Obi itu dekatnya pulau Bacan.

fire opal wonogiri merah

Fire opal wonogiri warna merah.

fire opal wonogiri merah

Maca-macam varian fire opal wonogiri: orange, merah, kuning, hijau

Kalimaya solid galian sodong. Tidak tembus, full jarong (play colour).

Kalimaya solid galian sodong. Tidak tembus, full jarong (play colour).

Batu mizone aceh warna biru

Batu mizone aceh warna biru.

Batu mizone aceh warna biru

Batu mizone aceh warna biru in action

batu pancawarna garut

Pancawarna garut

Pancawarna dari Halmahera Selatan

Pancawarna dari Halmahera Selatan

Ruby cutting pigeon blood

Ruby cutting pigeon blood

Bacan

Bacan

Solar neon aceh

Solar neon aceh

bacan biru

Bacan biru

Batu akik solar neon aceh

Solar neon aceh

Batu pirus persia.

Batu pirus persia. Oleh-oleh waktu umroh. Beli di area gua hiro, jabal nur

Baturaja

Baturaja

Kecantikan dan Keunikan Anggrek Spesies Paphiopedilum Asli Indonesia

$
0
0

Indonesia sangat kaya dengan keragaman anggrek spesies. Salah satunya jenis anggrek spesies dari genus Paphiopedilum. Menurut salah satu sumber paling tidak ada puluhan spesies Paphiopedilum yang berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Berikut ini hanya sebagian dari anggrek spesies itu.

(nama2 spesiesnya akan diupdate kemudian)

Viewing all 71 articles
Browse latest View live